18.01.202419:20:00UTC+00Data Klaim Pengangguran Berkontribusi terhadap Pelemahan Obligasi yang Berlanjut

Obligasi menunjukkan kurangnya arah pada awal sesi pada hari Kamis, tetapi meluncur lebih kuat ke wilayah negatif seiring berjalannya hari.

Meskipun harga obligasi naik dari level terburuknya pada akhir sesi, harga obligasi tetap berada di zona merah. Akibatnya, imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun, yang bergerak berlawanan dengan harganya, naik 3,8 bps menjadi 4,144%.

Imbal hasil tenor 10 tahun ditutup naik selama tiga sesi berturut-turut, mencapai level penutupan tertinggi dalam lebih dari sebulan.

Kelanjutan pelemahan di antara obligasi terjadi setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan terjadinya penurunan tak terduga dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran AS pada pekan yang berakhir pada 13 Januari.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa klaim pengangguran awal turun menjadi 187.000, turun 16.000 dari level revisi pekan sebelumnya sebesar 203.000.

Para ekonom memperkirakan bahwa klaim pengangguran akan naik menjadi 207.000 dari 202.000 yang dilaporkan pada pekan sebelumnya.

Dengan penurunan yang tidak terduga, klaim pengangguran turun ke level terendah sejak mencapai 182.000 pada pekan yang berakhir pada 24 September 2022.

Matthew Martin, Ekonom AS di Oxford Economics, mengatakan bahwa data tersebut konsisten dengan "pasar tenaga kerja yang membutuhkan pelonggaran lebih lanjut sebelum the Fed mempertimbangkan penurunan suku bunga dan mendukung asumsi kami bahwa pertemuan FOMC Maret akan terlalu cepat."

Dia menambahkan, "Namun, kami memperkirakan bahwa pertumbuhan lapangan kerja akan terus melambat, tetapi tetap positif dalam beberapa bulan ke depan, memberikan ruang bagi the Fed untuk mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Mei selama inflasi terus melambat."

Pekan yang sibuk dalam kalender ekonomi AS berlanjut pada hari Jumat dengan rilis laporan penjualan rumah yang ada dan sentimen konsumen.